Timbangan Elektronik atau kadang disebut timbangan Digital, adalah sebuah alat penghitung berat pada umumnya. Dinamakan digital, karena system penghitungannya berdasarkan dari alat elektronik (loadcell) dan diproses menjadi tampilan display. Sedangkan yang model sebelumnya dengan cara mekanik (manual), tanpa menggunakan sumber daya.
Hampir dalam keseharian kita selalu berhubungan dengan timbangan, mulai toko kelontong, laundry sampai supermarket, semua menggunakan timbangan. Atau bahkan dirumah kita sendiri juga menggunakannya untuk kesehatan (timbangan badan) atau timbangan dapur untuk menimbang bumbu.
Dengan timbangan (alat ukur) ini semua menjadi terukur dengan baik.
Berikut ini kategori timbangan sesuai dengan fungsinya :
1.Timbangan Meja
Disebut timbangan meja karena biasa diletakkan diatas meja, bentuk yang realatif tidak besar dan kapasitas yang ditimbang (biasanya) tidak lebih dari 30Kg. Timbangan ini biasanya digunakan untuk jual buah-buahan, makanan (daging dsb) atau apapun yang beratnya tidak melebihi 30Kg.
Dengan timbangan ini berat dan harga rupiah (per-kg) nya dan total yang harus di bayar, akan terbaca dengan mudah dan teliti. Tidak harus berat yang bulat (0,5kg-1kg-1,5kg dst…) Berapapun berat yang ditimbang, mesin akan menghitung rupiahnya sesuai dengan yang ditimbang.
2.Timbangan Lantai
Sesuai dengan namanya, Timbangan ini biasanya diletakkan di lantai. Karena biasa digunakan untuk menimbang beban (barang) yang relatif berat. Kapasitas max timbangan lantai ini secara umum adalah 60kg, 150kg, 300kg sampai 2,000kg, tergantung kebutuhan penggunanya. Pada umumya plateform (tempat nimbang) nya lebih besar dari timbangan meja, terbuat dari plat besi dengan ukuran berkisar panjang lebar 50-60cm. Ini yang umum. Tetapi ada juga yang ukuran plateformnya lebih besar karena barang yang ditimbang volume besar, sekalipun beratnya hanya puluhan kg. Kondisi ini bisa saja karena plateformnya bisa dibuat sesuai permintaan.